MAHASISWA UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

Sabtu, 16 Mei 2015

LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN INDENTIFIKASI PENELITIAN DIBIDANG PERTANIAN BY RIZAL PILTRANS SILABAN

Universitas HKBP Nommensen

 
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN INDENTIFIKASI PENELITIAN DIBIDANG PERTANIAN
By Rizal Piltrans Silaban
Fakultas Pertanaian (AGROEKOTEKNOLOGI) 

LANGSUNG KE PEMBELAJARAN..



1.         INVENTARISASI  MASALAH  PENELITIAN
Ø  Produktivitas kelapa sawit rendah pada lahan gambut.
Ø  Kecambah tanaman cabai pannjang mudah rebah.
Ø  Pertumbuhan fase vegetative dan genertaif tanaman kacang panjang rendah dan membengkok pada lahan gambut.
Ø  Produktivitas tanaman pala rendah pada tanah jenis Ultisol.
Ø  Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada tanah ultisol.
Ø  Dampak serangan hama ulat api pada tanaman kelapa sawit.
Ø  Daya tumbuh kecambah kelapa sawit sangat rendah.
Ø  Lambatnya pertumbuhan dan rendahnya produksi jagung pada areal tanah lembab.
Ø  Buruknya pertumbuhan tanaman kelapa sawit pada lahan yang memiliki kadar Na yang terlalu tinggi.
Ø   Dampak negative dari penggunaan limbah cair kelapa sawit pada tanah yang digunakan untuk tanaman semusim.
Ø  Dampak negative dari penggunaan limbah cair kelapa sawit (land application) terhadap produksi tanaman kelapa sawit.
Jadi, masalah yang saya pilih dari 11 masalah inventarisasi masalah penelitian adalah.
“Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada tanah ultisol”.

2.                  MENENTUKAN  MASALAH  PENELITIAN
Didasarkan Pada:
A.    Minat
saya berminat untuk meneliti mengapa pertumbuhan dan produksi tanaman    kacang panjang ini sangat rendah pada tanah ultisol Karena saya ingin lebih mendalami ilmu dibidang hortikultura dan sayur-sayuran termasuk pada tanaman kacang panjang ini.
B.     Manfaat
Diangkatnya masalah Penelitian pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang  sangat rendah pada tanah ultisol, semoga bermanfaat bagi:
·         Petani yang berkecimpung pada tanaman kacang panjang.
·         Bagi pengusaha-pengusaha yang melakukan usaha tani dibidang hortikultura dan sayur-sayuran.
·         Bagi perusahaan benih tanaman kacang panjang untuk mengetahui berapa sebenarnya produksi optimum dari kacang panjang yangdiproduksinya.
·         Sebagai penambah pengetahuan bagi peneliti dan mahasiswa/i.
·         Untuk mengetahui cara mengatasi masalah pada tanaman kacang panjang yang pertumbuhan dan produksinya sangat rendah.
C.    Kedudukan
·         Tanaman kacang panjang adalah tanaman tropis yang memang cocok diseluruh wilayah Indonesia.
·         Tanaman kacang panjang adalah sayuran yang masuk kedalam sayuran kesukaan masyarakat Indonesia pada umumnya.
·         Harga sayur kacang panjang yang memiliki prospek yang bagus karena memiliki nilai ekonomik yang meningkat tiap tahunnya.
D.    Workable
1.      Dana
Dana yang digunakan untuk penelitian ini tidak terlalu besar sehingga untuk masalah di dana dikira tidak terlalu berat, karena hanya memgusahakan peralatan dan bahan seperti benih kacang panjang, pupuk, pestisida dan lain-lain.
2.      Waktu
      Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dari mulai pembukaan lahan hingga panen adalah kurang lebih 3-4 bulan tergantung pada jenis varietas yang digunakan nantinya.
3.      Tenaga
Tenaga kerja yang digunakan tidak terlalu besar hanya. Penggunaan tenaga kerja pada tahap pengolahan lahan hingga panen nantinya akan dibantu oleh beberapa tenaga kerja dari teman-teman seperjuangan.
4.      Bahan
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini masih terjangkau untuk digunakan seperti benih kacang panjang, pupuk, pestisida dan lain-lain termasuk bahan perlakuan judul penelitian nantinya.


5.      Alat
Alat yang digunakan untuk penelitian ini nantinya beberapa sudah tersedia sehingga untuk alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini dirasa cukup.
6.      Metode
Metode yang digunakan pada penelitian mengenai pertumbuahan dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada tanah ultisol adalah Model linier diasumsikan untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial adalah sebagai berikut   Yijk        =              μ + μi  + βj + ∂k + (β∂)jk +∑ijk.
Contoh: ”Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada tanah ultisol”.
Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) sangat rendah pada tanah ultisol. Hal ini dikarenakan memang kondisi dari tanah jenis Ultisol yang termasuk kedalam jenis tanah tua. Sehingga tanah ultisol diasumsikan sebagai tanah yang sangat rendah terhadap  unsure  hara terkhusus unsure Phospor (P). Selain itu tanah jenis ultisol adalah tanah yang marjinal yang sudah jenuh dengan penggunaan pupuk kimia. Akibatnya tanaman kacang panjang yang ditanam di tanah jenis ultisol cendrung tidak baik pertumbuhan dan produksinya. Hal ini dikarenakan tanaman kacang panjang tidak mendapat suplai makanannya dari tanah jenis ultisol tersebut. Sehingga perlunya penanganan terhadap jenis tanah ultisol pada saat menanam tanaman kacang panjang.

3.                  PERUMUSAN MASALAH
Perumusan Masalah: Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada tanah ultisol.
Pertumbuhan dan produksi kacang panjang rendah: kurangnya suplai hara yang diserap oleh tanaman kacang panjang à  Proses pertumbuhannya terhambat sehingga tanaman kecil dan pendek à Produksi tanaman kacang panjang rendah.
Penyebab “Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada tanah ultisol”:
§  Rusaknya struktur dan tekstur tanah  akibat penggunaan pupuk kimia yang terus menerus dan berlebihan.
Caranya: penggunaan bahan organic (pupuk kandang, dll) untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
§  Sedikit atau tidak adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah.
Caranya: penggunaan bahan organic dan cairan penanbah bibit mikroorganisme seperti EM4 atau Nutrifarm-AG.
§  Rendahnya derajat kemasaman tanah (pH) pada tanah Ultisol.
Caranya: dengan peemberian kapus (CaCO3) pada tanah untuk menaikkan pH tanah.
§  Kurangnya unsure hara NPK didalam tanah
Caranya: dengan memberikan pupuk NPK mutiara 16:16:16.

4.                  MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
Pilihan Penyebab Masalah
§  Sebab utama rendahnya pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang adalah kurangnya bahan organic (pupuk kandang).
§  Penggunaan cairan pengurai dan pengaktif mikroorganisme dapat mengaktifkan dan menyediakan mikroorganisme didalam tanah jenis Ultisol.
§  Bahan organic dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah ultisol yang sangat marjinal. 
Topik Penelitian:
Jadi topik penelitian adalah sebagai berikut:
“Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Nutrifarm-AG Terhadap Pertumbuahn dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)”.

5.                  PEMBEBERAN TOPIK
A.       Botani tanaman kacang panjang
Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut :
            Divisio          :   Spermatophyta
            Sub Divisio   :    Angiospermae
            Kelas             :    Dicotyledoneae
Ordo              :     Rosales
Famili            :    Leguminaceae
Genus            :    Vigna
Spesies           :    Vigna sinensis (L)
Tanaman kacang panjang termasuk dalam famili papilionaceae yang tergolong tanaman semusim berbentuk perdu yang bersifat membelit atau setengah membelit. Batangnya panjang, liat dan sedikit berbulu. Daunnya tersusun tiga helai dengan bunga berbentuk kupu – kupu. Buahnya bulat, panjang, ramping dan panjang nya antara10 – 80 cm. Sewaktu muda buah berwarna hijau keputih – putihan, putih dan setelah tua berwarna kekuning – kuningan dan kering. Buah yang masih muda sangat mudah patah, sedangkan sesudah tua menjadi liat (Suherni, 2007).
Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan akar serabut. Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium SP. Ciri adanya simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil – bintil akar disekitar pangkal akar. Aktifitas bintil akar ditandai oleh warna bintil akar sewaktu dibelah. Jika berwarna merah cerah menanadakan bintil akar tersebut efektif menambah nitrogen, sedangkan bila bintil akar berwarana merah pucat, berarti penambahan nitrogen kurang efektif (Pitojo, 2006).
Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus atau tegakan yang didekatnya. Batang membentuk cabang sejak dari bawah batang (Pitojo, 2006).
Daun tanaman kacang panjang berupa daun majemuk, melekat pada tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 – 8 cm, lebar 3 – 4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna hijau (Anonim, 2008).
Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu – kupu. Ibu tangkai bunga keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 – 5 bunga. Warna bunganya ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan kemungkinan 10 % (Haryanto, dkk, 1994).
Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak. Ragam waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai berikut : 1). Dua bunga yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan terkadang mekar hampir bersamaan, 2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah satu atau dua polong mencapai panjang 5 – 10 cm atau bahkan lebih. Beberapa diantaranya dapat menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak sekuat buah yang pertama kali muncul (Pitojo, 2006).
Buah tanaman kacang panjang berbentuk polong yang ukuran panjang dan rampingnya, serta berwarna hijau keputih – putihan atau putih (buah muda) atau kemerahan namun setelah tua akan menjadi kuning – kekuningan. Panjang buah tanaman kacang panjang 15 – 25 cm (Anonim, 2008).
Pada satu tangkai biasanya terdapat antara satu sampai tiga buah, buah yang muncul pada tangkai pertama kali atau hampir muncul bersamaan biasanya tumbuh awal. Buah kacang panjang tiap tangkai tidak selalu sama kuat pertumbuhannya (Sastrahidajat dan Soemarno, 1991).
Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada juga yang pipih. Pada batang bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji yang semakin tua akan mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah keputih – putihan, cokelat dan hitam. Pada satu polong biasanya terdapat sekitar 15 biji atau lebih, tergantung pada panjang polong dan dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman dan varietas kacang panjang tersebut (Rukmana, 1995).
B.        Syarat tumbuh
v  Iklim
    1.     Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kacang panjang. Tanaman kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi (sekitar 1.500 m dpl). Penanaman didataran tinggi terutama ditujukan untuk keperluan konsumsi. Sementara untuk tujuan penangkaran benih, tanaman kacang panjang seyogiyanya dibudidayakan di dataran rendah dan sedang. Di dataran      tinggi, umur panen tanaman kacang panjang relatif lebih panjang dibandingkan di dataran rendah lebih tinggi produktivitasnya (Pitojo, 2006).
Tanaman kacang panjang akan tumbuh lebih baik pada dataran rendah tetapi syarat tumbuhnya sangat fleksibel. Jenis tanah tidak terlalu dipermasalahkan, akan tetapi tanaman kacang panjang cenderung lebih menyukai tanah yang bereaksi normal. Hal yang tidak disukai tanaman kacang panjang hanyalah tanah yang tergenang dan yang teduh (Soewito, 1990).


2.      Suhu
Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik di daerah beriklim hangat, dengan kisaran suhu antara 20o C – 30o C. Di daerah bersuhu rendah, yakni di bawah 20o C pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah polong yang terbentuk hanya sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan dapat mati kalau terkena  frost (suhu di bawa 4o C) (Pitojo, 2006).
3.      Curah Hujan dan Sinar Matahari
Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh), iklimnya kering dan curah hujan tahunan antara 600 – 1.500 mm. Di tempat yang terlindung (teduh) menyebabkan pertumbuhan tanaman kacang panjang agak lambat dan kurus serta buahnya jarang atau sedikit (Rukmana, 1995).
v  Tanah
            Pada dasarnya tanah adalah tubuh alam (Natural body)  yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya – gaya alam (Natural forces) terhadap bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat berdiferensiasi membentuk horizon – horizon mineral ataupun organik, yang kedalamanya beragam dengan sifat – sifatnya yang berbeda, dengan bahan induk yang terletak di bawah, morfologi, komposisi kimia, sifat – sifat fisik maupun biologinya (Hasibuan, 2006).
            Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang ini adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah sekitar 5,5 - 6,5. Jenis tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan pengapuran memakai kapur dolomit (Samadi, 2003).
            Biologi tanah kacang panjang termasuk leguminosa yang atas bantuan bintil – bintil akar Rhizhobium radicula  mampu menambat nitrogen bebas dari udara. Kemampuan menambat nitrogen ini dipengaruhi oleh kelembapan tanah, pH, unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn, senyawa nitrat dan omonium, serta adanya faktor biologis penghambat berupa Bakteriophage dan Rhizophage di dalam tanah. Rhizobium aktif  pada pH antara 5,5 – 7,0 dan suhu optimal 10o C – 28o C (Pitojo,2006).
            Fiksasi nitrogen telah terjadi pada tanaman kacang panjang yang berumur dua minggu setelah tanam. Pada umur 14 – 21 hari, fiksasi nitrogen rata – rata mencapai 0,62 mg / hari. Pada umur 30 – 41 hari mencapai 2,44 mg / hari dan pada umur 41 – 58 hari mencapai 3,73 mg / hari (Sutedjo, 1991).
C.       Pupuk kandang sapi
            Fungsi pupuk kandang antara lain mampu mengembangkan beberapa unsur hara seperti fosfor, nitrogen, sulfur, kation dan dapat melepaskan unsur P dari oksidasi Fe tanah dan dapat membentuk senyawa kompleks dengan unsur makro dan mikro sehingga tanaman dapat mengurangi proses pencucian dari unsur yang dikandungnya (Suwardjono, 2003).
            Selain itu peranan penting dari pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman adalah sebagai berikut  :
a)      Pupuk kandang mengandung zat seperti N(0,97), P(0,69), K(1,66) .
b)      Mampu melonggarkan susunan tanah terutama jenis tanah liat sehingga udara mudah menembus kedalam, dengan kata lain dapat memperbaiki aerase tanah.
c)      Meningkatkan daya serap tanah terhadap air, sehingga ketersediaanair yang dibutuhkan tanaman memadai..
d)         Mendorong kehidupan dan perkembangan jasad renik tanah yang berguna untuk mengubah zat – zat makanan di dalam tanah.
D.       Nutrifarm-AG
            Nurifarm – AG menunjang fungsi tanaman saat tumbuh dan saat berbuah. Bagi petani dapat membawa dua manfaat yaitu penggunaan pestisida dan bahan lain dapat berkurang sehingga biaya produksi dapat di tekan serta produksi bertambah atau panen meningkat, dan bagi distributor tentunya memberi keuntungan yang besar pula. Manfaat penyemprotan Nutrifarm – AG pada tanaman adalah :
a)      Merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
b)      Tanaman lebih tahan terhadap stres , hama dan penyakit.
c)      Meningkatkan hasil panen.
d)     Memperbaiki kualitas hasil panen (Verheyen, 2008).
Nutrifarm – AG dengan formulasi cair dan diaplikasikan dengan penyemprotan pada daun tanaman. Nutrifarm – AG  mengandung unsur hara : 5,48 % Nitrogen (N) ; 3,33 % Phosphorus (P2O5) ; Photassium (K2O) ; 0,75 % Sulfur (S) ; 0,014 % Baron (B) ; 0,01 %Cobalt (Co) ; 0,25 % Cupper (Cu) ; 0,32 % Iron (Fe) ; 0,26 % Manganese (Mn) ; 0,0005 % Molybdenum (Mo)  ; 0,53 % Zinc (Zn).


6.                  HIPOTESIS  PENELITIAN
Hipotesis penelitian ini adalah
  1. Adanya pengaruh pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang  (Vigna sinensis L.).
  2. Adanya pengaruh Nutrifarm – AG  terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).
  3. Adanya interaksi pupuk kandang sapi dan Nutrifarm – AG pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar