Universitas HKBP Nommensen
By Rizal Piltrans Silaban
Fakultas Pertanaian (AGROEKOTEKNOLOGI)
LANGSUNG KE PEMBELAJARAN..
1.
INVENTARISASI MASALAH
PENELITIAN
Ø Produktivitas
kelapa sawit rendah pada lahan gambut.
Ø Kecambah
tanaman cabai pannjang mudah rebah.
Ø Pertumbuhan
fase vegetative dan genertaif tanaman kacang panjang rendah dan membengkok pada
lahan gambut.
Ø Produktivitas
tanaman pala rendah pada tanah jenis Ultisol.
Ø Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada
tanah ultisol.
Ø Dampak
serangan hama ulat api pada tanaman kelapa sawit.
Ø Daya
tumbuh kecambah kelapa sawit sangat rendah.
Ø Lambatnya
pertumbuhan dan rendahnya produksi jagung pada areal tanah lembab.
Ø Buruknya
pertumbuhan tanaman kelapa sawit pada lahan yang memiliki kadar Na yang terlalu
tinggi.
Ø Dampak negative dari penggunaan limbah cair
kelapa sawit pada tanah yang digunakan untuk tanaman semusim.
Ø Dampak
negative dari penggunaan limbah cair kelapa sawit (land application) terhadap
produksi tanaman kelapa sawit.
Jadi, masalah yang saya pilih dari
11 masalah inventarisasi masalah penelitian adalah.
“Pertumbuhan
dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada tanah ultisol”.
2.
MENENTUKAN MASALAH
PENELITIAN
Didasarkan Pada:
A.
Minat
saya berminat untuk meneliti mengapa
pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang ini sangat rendah pada tanah
ultisol Karena saya ingin lebih mendalami ilmu dibidang hortikultura dan
sayur-sayuran termasuk pada tanaman kacang panjang ini.
B.
Manfaat
Diangkatnya masalah Penelitian pertumbuhan dan
produksi tanaman kacang panjang sangat
rendah pada tanah ultisol, semoga bermanfaat bagi:
·
Petani yang berkecimpung
pada tanaman kacang panjang.
·
Bagi
pengusaha-pengusaha yang melakukan usaha tani dibidang hortikultura dan
sayur-sayuran.
·
Bagi perusahaan benih
tanaman kacang panjang untuk mengetahui berapa sebenarnya produksi optimum dari
kacang panjang yangdiproduksinya.
·
Sebagai penambah
pengetahuan bagi peneliti dan mahasiswa/i.
·
Untuk mengetahui cara
mengatasi masalah pada tanaman kacang panjang yang pertumbuhan dan produksinya
sangat rendah.
C.
Kedudukan
·
Tanaman kacang panjang
adalah tanaman tropis yang memang cocok diseluruh wilayah Indonesia.
·
Tanaman kacang panjang
adalah sayuran yang masuk kedalam sayuran kesukaan masyarakat Indonesia pada
umumnya.
·
Harga sayur kacang
panjang yang memiliki prospek yang bagus karena memiliki nilai ekonomik yang
meningkat tiap tahunnya.
D.
Workable
1. Dana
Dana yang digunakan untuk penelitian ini
tidak terlalu besar sehingga untuk masalah di dana dikira tidak terlalu berat,
karena hanya memgusahakan peralatan dan bahan seperti benih kacang panjang,
pupuk, pestisida dan lain-lain.
2. Waktu
Waktu
yang digunakan untuk penelitian ini dari mulai pembukaan lahan hingga panen
adalah kurang lebih 3-4 bulan tergantung pada jenis varietas yang digunakan
nantinya.
3. Tenaga
Tenaga
kerja yang digunakan tidak terlalu besar hanya. Penggunaan tenaga kerja pada tahap
pengolahan lahan hingga panen nantinya akan dibantu oleh beberapa tenaga kerja
dari teman-teman seperjuangan.
4. Bahan
Bahan
yang digunakan untuk penelitian ini masih terjangkau untuk digunakan seperti
benih kacang panjang, pupuk, pestisida dan lain-lain termasuk bahan perlakuan
judul penelitian nantinya.
5. Alat
Alat
yang digunakan untuk penelitian ini nantinya beberapa sudah tersedia sehingga
untuk alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini dirasa cukup.
6. Metode
Metode yang digunakan pada penelitian mengenai
pertumbuahan dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada tanah
ultisol adalah Model linier diasumsikan untuk Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktorial adalah sebagai berikut
Yijk
=
μ + μi + βj + ∂k + (β∂)jk +∑ijk.
Contoh: ”Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang sangat rendah pada
tanah ultisol”.
Pertumbuhan dan
produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.)
sangat rendah pada tanah ultisol. Hal ini dikarenakan memang kondisi dari tanah
jenis Ultisol yang termasuk kedalam jenis tanah tua. Sehingga tanah ultisol
diasumsikan sebagai tanah yang sangat rendah terhadap unsure
hara terkhusus unsure Phospor (P). Selain itu tanah jenis ultisol adalah
tanah yang marjinal yang sudah jenuh dengan penggunaan pupuk kimia. Akibatnya
tanaman kacang panjang yang ditanam di tanah jenis ultisol cendrung tidak baik
pertumbuhan dan produksinya. Hal ini dikarenakan tanaman kacang panjang tidak
mendapat suplai makanannya dari tanah jenis ultisol tersebut. Sehingga perlunya
penanganan terhadap jenis tanah ultisol pada saat menanam tanaman kacang
panjang.
3.
PERUMUSAN
MASALAH
Perumusan
Masalah: Pertumbuhan dan produksi
tanaman kacang panjang sangat rendah pada tanah ultisol.
Pertumbuhan
dan produksi kacang panjang rendah: kurangnya
suplai hara yang diserap oleh tanaman kacang panjang à Proses pertumbuhannya terhambat sehingga
tanaman kecil dan pendek à
Produksi tanaman kacang panjang rendah.
Penyebab
“Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang sangat
rendah pada tanah ultisol”:
§ Rusaknya
struktur dan tekstur tanah akibat
penggunaan pupuk kimia yang terus menerus dan berlebihan.
Caranya: penggunaan
bahan organic (pupuk kandang, dll) untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah.
§ Sedikit
atau tidak adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah.
Caranya: penggunaan
bahan organic dan cairan penanbah bibit mikroorganisme seperti EM4 atau
Nutrifarm-AG.
§ Rendahnya
derajat kemasaman tanah (pH) pada tanah Ultisol.
Caranya: dengan
peemberian kapus (CaCO3) pada tanah untuk menaikkan pH tanah.
§ Kurangnya
unsure hara NPK didalam tanah
Caranya: dengan
memberikan pupuk NPK mutiara 16:16:16.
4.
MENENTUKAN
TOPIK PENELITIAN
Pilihan
Penyebab Masalah
§ Sebab
utama rendahnya pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang adalah kurangnya
bahan organic (pupuk kandang).
§ Penggunaan
cairan pengurai dan pengaktif mikroorganisme dapat mengaktifkan dan menyediakan
mikroorganisme didalam tanah jenis Ultisol.
§ Bahan
organic dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah ultisol yang
sangat marjinal.
Topik
Penelitian:
Jadi topik penelitian adalah
sebagai berikut:
“Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan
Nutrifarm-AG Terhadap Pertumbuahn dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)”.
5.
PEMBEBERAN TOPIK
A. Botani tanaman kacang panjang
Menurut Fachruddin (2000) tanaman
kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang
panjang adalah sebagai berikut :
Divisio :
Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
:
Rosales
Famili
:
Leguminaceae
Genus
: Vigna
Spesies
: Vigna sinensis (L)
Tanaman kacang panjang termasuk dalam
famili papilionaceae yang tergolong tanaman semusim berbentuk perdu yang
bersifat membelit atau setengah membelit. Batangnya panjang, liat dan sedikit
berbulu. Daunnya tersusun tiga helai dengan bunga berbentuk kupu – kupu.
Buahnya bulat, panjang, ramping dan panjang nya antara10 – 80 cm. Sewaktu muda
buah berwarna hijau keputih – putihan, putih dan setelah tua berwarna kekuning
– kuningan dan kering. Buah yang masih muda sangat mudah patah, sedangkan
sesudah tua menjadi liat (Suherni, 2007).
Akar tanaman kacang panjang terdiri
atas akar tunggang, akar cabang dan akar serabut. Perakaran tanaman dapat
mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman kacang panjang dapat bersimbiosis dengan
bakteri Rhizobium SP. Ciri adanya simbiosis tersebut yaitu terdapat
bintil – bintil akar disekitar pangkal akar. Aktifitas bintil akar ditandai
oleh warna bintil akar sewaktu dibelah. Jika berwarna merah cerah menanadakan
bintil akar tersebut efektif menambah nitrogen, sedangkan bila bintil akar
berwarana merah pucat, berarti penambahan nitrogen kurang efektif (Pitojo,
2006).
Batang kacang panjang ini tegak,
silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Batang tumbuh ke atas,
membelit kearah kanan pada turus atau tegakan yang didekatnya. Batang membentuk
cabang sejak dari bawah batang (Pitojo, 2006).
Daun tanaman kacang panjang berupa daun
majemuk, melekat pada tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya
6 – 8 cm, lebar 3 – 4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip,
pertulangan menyirip, tangkai silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan
berwarna hijau (Anonim, 2008).
Bunga tanaman kacang panjang berbentuk
kupu – kupu. Ibu tangkai bunga keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai
bunga mempunyai 3 – 5 bunga. Warna bunganya ada yang putih, biru atau ungu.
Bunga kacang panjang menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan
serangga dapat juga terjadi dengan kemungkinan 10 % (Haryanto, dkk, 1994).
Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan
mekar secara serentak. Ragam waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai
berikut : 1). Dua bunga yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan
terkadang mekar hampir bersamaan, 2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah
satu atau dua polong mencapai panjang 5 – 10 cm atau bahkan lebih. Beberapa
diantaranya dapat menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak sekuat buah yang
pertama kali muncul (Pitojo, 2006).
Buah tanaman kacang panjang berbentuk
polong yang ukuran panjang dan rampingnya, serta berwarna hijau keputih –
putihan atau putih (buah muda) atau kemerahan namun setelah tua akan menjadi kuning
– kekuningan. Panjang buah tanaman kacang panjang 15 – 25 cm (Anonim, 2008).
Pada satu tangkai biasanya terdapat
antara satu sampai tiga buah, buah yang muncul pada tangkai pertama kali atau
hampir muncul bersamaan biasanya tumbuh awal. Buah kacang panjang tiap tangkai
tidak selalu sama kuat pertumbuhannya (Sastrahidajat dan Soemarno, 1991).
Biji kacang panjang berbentuk bulat
agak memanjang, namun ada juga yang pipih. Pada batang bagian tengah biji
terdapat bekas tangkai yang menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji yang
semakin tua akan mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah
keputih – putihan, cokelat dan hitam. Pada satu polong biasanya terdapat
sekitar 15 biji atau lebih, tergantung pada panjang polong dan dipengaruhi oleh
pertumbuhan tanaman dan varietas kacang panjang tersebut (Rukmana, 1995).
B.
Syarat tumbuh
v Iklim
1. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat berpengaruh terhadap
keberhasilan penanaman kacang panjang. Tanaman kacang panjang dapat tumbuh di
dataran rendah hingga dataran tinggi (sekitar 1.500 m dpl). Penanaman didataran tinggi terutama
ditujukan untuk keperluan konsumsi. Sementara untuk tujuan penangkaran benih,
tanaman kacang panjang seyogiyanya dibudidayakan di dataran
rendah dan sedang. Di dataran tinggi,
umur panen tanaman kacang panjang relatif lebih panjang dibandingkan di dataran
rendah lebih tinggi produktivitasnya (Pitojo, 2006).
Tanaman kacang panjang akan tumbuh
lebih baik pada dataran rendah tetapi syarat tumbuhnya sangat fleksibel. Jenis
tanah tidak terlalu dipermasalahkan, akan tetapi tanaman kacang panjang
cenderung lebih menyukai tanah yang bereaksi normal. Hal yang tidak disukai
tanaman kacang panjang hanyalah tanah yang tergenang dan yang teduh (Soewito,
1990).
2. Suhu
Tanaman kacang panjang tumbuh dengan
baik di daerah beriklim hangat, dengan kisaran suhu antara 20o C –
30o C. Di daerah bersuhu rendah, yakni di bawah 20o C
pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah polong yang terbentuk hanya sedikit.
Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan dapat mati kalau
terkena frost (suhu di bawa 4o C) (Pitojo, 2006).
3. Curah Hujan dan Sinar Matahari
Tempat terbuka (mendapat sinar matahari
penuh), iklimnya kering dan curah hujan tahunan antara 600 – 1.500 mm. Di
tempat yang terlindung (teduh) menyebabkan pertumbuhan tanaman kacang panjang
agak lambat dan kurus serta buahnya jarang atau sedikit (Rukmana, 1995).
v Tanah
Pada dasarnya tanah adalah tubuh alam (Natural body) yang
terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya – gaya alam (Natural
forces) terhadap bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat
berdiferensiasi membentuk horizon – horizon mineral ataupun organik, yang
kedalamanya beragam dengan sifat – sifatnya yang berbeda, dengan bahan induk
yang terletak di bawah, morfologi, komposisi kimia, sifat – sifat fisik maupun
biologinya (Hasibuan, 2006).
Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang ini adalah tanah
yang bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah sekitar 5,5 - 6,5. Jenis
tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan pengapuran memakai kapur
dolomit (Samadi, 2003).
Biologi tanah kacang panjang termasuk leguminosa yang atas bantuan bintil –
bintil akar Rhizhobium radicula mampu menambat nitrogen bebas dari
udara. Kemampuan menambat nitrogen ini dipengaruhi oleh kelembapan tanah, pH,
unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn, senyawa nitrat dan omonium, serta adanya faktor
biologis penghambat berupa Bakteriophage dan Rhizophage di dalam
tanah. Rhizobium aktif pada pH antara 5,5 – 7,0 dan suhu optimal 10o
C – 28o C (Pitojo,2006).
Fiksasi nitrogen telah terjadi pada tanaman kacang panjang yang berumur dua
minggu setelah tanam. Pada umur 14 – 21 hari, fiksasi nitrogen rata – rata
mencapai 0,62 mg / hari. Pada umur 30 – 41 hari mencapai 2,44 mg / hari dan
pada umur 41 – 58 hari mencapai 3,73 mg / hari (Sutedjo, 1991).
C. Pupuk kandang sapi
Fungsi pupuk kandang antara lain mampu mengembangkan beberapa unsur hara
seperti fosfor, nitrogen, sulfur, kation dan dapat melepaskan unsur P dari
oksidasi Fe tanah dan dapat membentuk senyawa kompleks dengan unsur makro dan
mikro sehingga tanaman dapat mengurangi proses pencucian dari unsur yang
dikandungnya (Suwardjono, 2003).
Selain itu peranan penting dari pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman adalah sebagai berikut :
a) Pupuk kandang mengandung
zat seperti N(0,97), P(0,69), K(1,66) .
b) Mampu melonggarkan
susunan tanah terutama jenis tanah liat sehingga udara mudah menembus kedalam, dengan kata
lain dapat memperbaiki aerase tanah.
c) Meningkatkan
daya serap tanah terhadap air, sehingga ketersediaanair yang dibutuhkan tanaman
memadai..
d) Mendorong kehidupan dan perkembangan jasad
renik tanah yang berguna untuk mengubah zat – zat makanan di dalam tanah.
D. Nutrifarm-AG
Nurifarm – AG menunjang fungsi tanaman saat tumbuh dan saat berbuah. Bagi
petani dapat membawa dua manfaat yaitu penggunaan pestisida dan bahan lain
dapat berkurang sehingga biaya produksi dapat di tekan serta produksi bertambah
atau panen meningkat, dan bagi distributor tentunya memberi keuntungan yang besar
pula. Manfaat penyemprotan Nutrifarm – AG pada tanaman adalah :
a)
Merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
b)
Tanaman lebih tahan terhadap stres , hama dan penyakit.
c)
Meningkatkan hasil panen.
d)
Memperbaiki kualitas hasil panen (Verheyen, 2008).
Nutrifarm – AG dengan formulasi cair
dan diaplikasikan dengan penyemprotan pada daun tanaman. Nutrifarm – AG
mengandung unsur hara : 5,48 % Nitrogen (N) ; 3,33 % Phosphorus (P2O5)
; Photassium (K2O) ; 0,75 % Sulfur (S) ; 0,014 % Baron (B) ; 0,01
%Cobalt (Co) ; 0,25 % Cupper (Cu) ; 0,32 % Iron (Fe) ; 0,26 % Manganese (Mn) ;
0,0005 % Molybdenum (Mo) ; 0,53 % Zinc (Zn).
6.
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis penelitian ini adalah
- Adanya pengaruh pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).
- Adanya pengaruh Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).
- Adanya interaksi pupuk kandang sapi dan Nutrifarm – AG pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar