MAHASISWA UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

Senin, 10 Agustus 2015

Laporan Fildtrip di Badan Induk Hortikultura (BIH) - Medan Johor (By Rizal Piltrans Silaban 081365016540)

Universitas HKBP Nommensen



LAPORAN FILDTRIP
UNIT PELAKSANA TUGAS – BALAI INDUK HORTIKULTURA MEDAN
(U P T – B I H  MEDAN)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
RIZAL PILTRANS SILABAN
11710001



PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2014
 



BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Dalam studi lapangan (fild trip) ini adalah bagian dari kegiatan pada mata kuliah  TBT. Buah yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa/I yang mengambila matakuliah tersebut. Dimana  studi lapangan (fild trip) ini dilaksanakan hari senin tanggal 16 juni 2014 dari jam 09.00 sampai dengan selesai. Mahasiswa/I berangkat dari kampus Universitas HKBP Nommnensen Medan pada jam 08.00 wib dan sampai di UPT-BIH Medan jam 09.00 wib. Dimana mahasiswa/I yang melaksanakan studi lapangan (fild trip) disambut dengan baik oleh kepala dan pegawai dari UPT-BIH Medan. 
 Studi lapangan (fild trip) dilakukan dengan cara sederhana namun mudah dimengerti oleh seluruh mahasiswa/I yang melaksanakan studi lapangan (fild trip). Caranya adalah dengan cara pengenalan interkaktif kepada mahasiswa/I yaitu pegawai dari UPT-BIH Medan yaitu Pak Amran yang mewakili  memperkenalkan tanaman buah-buahan yang ada ditempat tersebut secara mendalam. Pengenalan yang dilakukan dengan menjelaskan nama dari tanaman, umur tanaman, jenis/varietas tanaman, keunggulan tanaman dan kekurangan tanaman, asal tanaman dan syarat tumbuh tanaman serta informasi-informasi lain dari tanaman yang dijelaskan. Selanjutnya penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh pegawai UPT-BIH Medan yang tidak dimengerti atau yang belum disampaikan bisa langsung ditanyakan oleh mahasiswa/i.
Studi lapangan (fild trip) ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk memperoleh informasi-informasi yang mendalam mengenai tanaman-tanaman buah yang berada pada UPT-BIH Medan tersebut. Dengan dilaksankannya Studi lapangan (fild trip) ini membuat mahasiswa/i menjadi lebih paham lagi asal-asal tanaman buah yang berada di Indonesia serta mengenai syarat tumbuh tanaman itu sendiri. 

1.2       Tujuan
  • Untuk menambah pengetahuan-pengetahuan mahasiswa mengenai tanamana buah-buahan (Hortikulura).
  • Sebagai salah syarat untuk penentu nilai pada mata kuliah TBT. Buah.
  • Untuk menghilangkan rasa penat mahasiswa/I yans hampir satu semester penuh mengikuti mata perkuliahaan.
1.3       Manfaat
  • Menambah pengetahuan dan wawasan  bagi Mahasiswa/i Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan.
  • Mengetahui bahwa pentingnya tanaman buah dalam kehidupa sehari-hari manusia.
  • Memperkuat hubungan silahturahmi antara mahasiswa/I dan dosen Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan  dengan  pihak Unit Pelaksnaan Tugas – Balai Induk Hortikultura (UPT-BIH) Kecamatan Medan Johor Sumatera Utara.
1.4       Permasalahan
  • Apa saja tanaman buah yana ada di UPT-BIH medan?
  • Bagaimana cara perbanyakan tanaman buah-buah yang dilakukan UPT-BIH medan?
  • Kurangnya/dangkalnya pengetahuan mahasiswa/I tentan TBT. Buah?








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1              Unit Pelaksnaan Teknis – Balai Induk Hortikultura (UPT-BIH) Medan
UPT-BIH Medan yang disebut dengan Unit Pelaksnaan Teknis – Balai Induk Hortikultura (UPT-BIH) Medan yang terletak di jalan Jend. Besar A.H Nasution No.8 Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Dimana jumlah pegawai terdiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai tenaga fungsional dan pegawai tenaga structural. Dimana luas lahan beserta bangunan dari UPT-BIH Medan ini sendiri seluas 3,8 Ha (termasuk luas bangunan didalamnya sebagai penunjang infrastruktur). Dari 3, 8 Ha luas lahan yang dimiliki UPT-BIH Medan hanya lebih kurang seluas 2 Ha lahan yang digunakan untuk ditanami tanaman buah-buahan.
UPT-BIH Medan adalah tempat untuk memperbanyak dan menangkarkan tanaman induk Hortikulura (buah-buahan dan sayur-sayuran) sebelum dilepas ke para petani pengusaha tanaman buah.  Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh unit UPT-BIH Medan adalah melakuakan penangkaran-penangkaran tanamam buah unggul, memperbanyak bibit buah-buahan unggul, menanana tanaman buah sebagai tanaman koleksi, menyediakan bibit-bibit buah siat tanam kepada para petani.
Adapun jenis-jenis tanaman buah yang tersedia di UPT-BIH Medan adalah sebagai berikut: Durian, mangga, buah naga, belimbing, kuini, salak, jambu bol, jambu biji, lengkeng, cempedak, alpukan dan jambu air dengan berbagai varietas.
2.2              Tanaman Durian
Adapun jenis dan varietas tanaman durian yang ada di UPT-BIH Medan adalah sebagai berikut:
2.2.1        Varietas Otong
Durian ini merupakan varietas introduksi dari Thailand. Durian ini secara resmi telah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul nasional. Bentuk buahnya bulat panjang dengan kedua ujung agak meruncing. Warna kulit buah hijau kekuningan dengan duri-duri kecil berbentuk kerucut serta tersusun agak rapat. Daging buah berwarna kuning menarik seperti kunyit, agak tebal, kering, dan kurang berlemak. Keistimewaannya, daging buahnya sangat manis clan teksturnya sangat halus. Aromanya sedang dan tidak begitu tajam. Jumlah pongge per buahnya antara 5-15 huah dengan jumlah biji sempurna 5-10. Berat buah dapat men capai 4 kg. Produktivitas tidak begitu tinggi, antara 20-50 buah/pohon/tahun.

Gambar. Durian varietas Otong
2.2.2    Varietas Bintana
Varietas unggul lokal yang berasal dari Binjai.

Gambar. Durian varietas Bintata
2.2.3        Varietas Kane
Sama halnya dengan durian montong, durian ini juga berasal dari Thailand.
Buahnya bulat dengan kulit kuning kecokelatan. Durinya berbentuk kerucut,
tajam, dan tersusun agak rapat. Kulit buahnya tipis, antara 3-5 mm, dan agak
sukar dibelah. Daging buahnya cukup tebal, kering, berlemak, dan berwarna
kuning. Rasanya tidak terlalu manis dan tekstur buahnya tidak terlalu lembut.
Aromanya sedang. Jumlah pongge per buah antara 5-18 dengan biji sempurna
5-12. Bijinya kecil, lonjong. Ukuran buahnya termasuk besar, berat rata-rata
2-4 kg per buah. Durian ini bersifat genjah. Produktivitasnya sekitar 20-50
buah/pohon/tahun. Durian kane agak peka penyakit busuk akar dan hama
penggerek buah.

Gamabar. Durian varietas Kane
2.2.4        Varietas Sunana
Varietas yang berasal dari Jawa. Cara budidaya yang dilakukan di UPT BIH yaitu budidaya biasa.
2.3              Tanaman Mangga
Adapun jenis dan varietas tanaman mangga yang ada di UPT-BIH Medan adalah sebagai berikut:
2.3.1    Varietas  Kelong
Buah tidak berserat, rasanya manis legit, buahnya tidak terlalu besar. Mulai berproduksi pada umur ± 3 tahun.
Nama Varietas
:
Mangga varietas Kelong.
Nomor SK
:
2009/KPTS/SR120/5/2009.
Tanggal
:
7 Mei 2009.
Asal
:
Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.
Golongan
:
Klon.
Potensi Hasil (max)-
:
200 .
Keterangan
:
Beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai medium dengan altitude 50 - 500 m dpl.






Gambar. Bibit Mangga varietas Kelong dari perbanyakan sambung (grafting).
2.3.2        Varietas   Malaba
Diintroduksi  dari Negara Thailand.
Nama Varietas
:
Mangga varietas Malaba.
Nomor SK
:
2822/KPTS/SR120/5/2009.
Tanggal
:
22 Juli 2009.
Asal
:
Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.
Golongan
:
Klon.
Potensi Hasil (max)-
:
210 kg / pohon / tahun.
Keterangan
:
Beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai medium dengan altitude 50 - 500 mdpl.

http://varitas.net/varitas10/varimage/manggamalaba.jpg
Gambar. Mangga marietas Malaba




2.4              Tanaman Buah Naga
Adapun jenis dan varietas tanaman buah naga yang ada di UPT-BIH Medan adalah sebagai berikut:
2.4.1    Varietas Red Dragon
Memiliki ciri gelombang yang rapat. Penyerbukannya harus disilangkan oleh manusia. Buah  naga merah kurang lebih sama dengan varian buah naga lainnya. Pohonnya merambat dan memiliki lapisan lilin pada permukaannya. Sistem budidaya buah naga merah juga sama seperti genera lainnya. Demikian halnya dengan kandungan senyawa penyusunnya, sama. Satu-satunya perbedaan buah naga merah dengan jenis lainnya terletak pada warna daging buahnya. Buah naga merah memiliki warna daging merah cerah.
Gambar. Buah naga Red Dragon
2.4.2        Varietas White dragon
Memiliki ciri gelombang yang renggang. Melakukan persilangan sendiri.
2.5              Tanaman Belimbing
Adapun jenis dan varietas tanaman belimbing yang ada di UPT-BIH Medan adalah sebagai berikut:


2.5.1        Varietas  Pancur Batu
Belimbing Sembiring merupakan varietas unggulan Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Di Desa Namu Riam, Untung merupakan salah satu dari sekian banyak masyarakat yang terus membudidayakannya agar buah tersebut tetap lestari dan tetap menjadi ikon penting daerahnya. Dengan peningkatan kualitas produksi, diharapkan mampu bersaing dengan banyaknya buah impor di pasaran.
Jenis belimbing ini dapat berkembang maksimal apabila dikembangkan diwilayah yang memiliki iklim basah dengan ketinggian 1-500 m diatas permukaan laut. Struktur tanah yang baik adalah gembur, pHnya 5,5 – 6, kedalaman air tanah 50-200 cm, curah hujan 2000-2500 mm/tahun, komposisi bulan basah keringnya yaitu 4-7 bulan basah dan 4-6 bulan kering.
Gambar. Belimbing Pancur BatuTanaman Kuini
2.6              Tanaman Kuini
Adapun jenis dan varietas tanaman kuini yang ada di UPT-BIH Medan adalah sebagai berikut:
2.6.1    Varietas  Barus
Buahnya besar, warnanya kuning semakin dekat kebiji warna dagingnya tembaga. Rasanya legit.

Komoditas:
Kuini Varietas Barus
Tahun:
2002
Kisaran Hasil:
500 s/d 1500 Buah/Pohon
Rasa Buah:
Manis sekali
Umur:
10 s/d 20 tahun
Keterangan:
Produksi tinggi; Berkualitas cukup baik; Berpotensi untuk mengangkat serta memperkenalkan buah unggul lokal kepada khalayak yang lebih luas; Daerah adaptasi 3 m dpl; Musim buah antara September-Nopember; Ketahanan simpan buah 8 s/d 10 hari setelah panen; Cocok untuk pembuatan sari buah atau juice; Tekstur daging buah berserat sedikit dan halus serta aroma buah harum tajam.
Status:
Komersial
Kontak:
UPT-BIH Medan
Gambar. Kuini Varietas Barus
2.7       Tanaman Salak
2.7.1    Varietas Ponti
            Varietas belum dilepas.
2.8       Tanaman Jambu Bol
Tidak diketahui varietasnya. Karena hanya sebagai tanaman koleksi.
2.9       Tanaman Jambu Biji
Adapun jenis dan varietas tanaman jambu biji yang ada di UPT-BIH Medan adalah sebagai berikut:
2.9.1    Varietas  jambu biji Kristal yaitu jambu tanpa biji.
Jambu biji varietas kristal merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, diketemukan pada tahun 1991 distric Kao Shiung. Diperkenal di Indonesia oleh Misi teknik Taiwan pada tahun 2001, di lokasi proyek Mojokerto dilakukan percontohan budidaya jambu ini. Jambu biji varietas kristal mempunyai biji yang sangat sedikit (seed less), presentase berbuah lebih tinggi dibandingkan buah tanpa biji lainnya.
Bentuk buahnya bulat agak gepeng, pada permukaan buah ada tonjolan yang tidak merata, daging buah renyah. Dimusim panas mutu buah lebih bagus, tetapi mudah terserang penyakit sehingga perawatan lebih mahal, hasil produksinya juga tidak sebaik varietas berbiji.
Gambar. Tanaman jambu biji varietas Kristal
2.10          Tanaman Kelengkeng
Adapun jenis dan varietas tanaman kelengkeng  yang ada di UPT-BIH Medan adalah sebagai berikut:
2.10.1    Varietas Diamond River Kalimantan
Karaktristik tanaman lengkeng varietas Diamond River dari Kalimantan adalah sebagai berikut:
Nama ilmiah    : Dimocarpus longan
Asal                 : Cina
Iklim ideal       : dataran rendah
Sinar matahari : sepanjang hari
Media tanam   : tanah
Kebutuhan air             : sedang
Ciri-ciri            : daun berwarna hijau cerah, lebar, dan tepinya bergelombang.
Keunggulan     : tanaman ini cenderung tumbuh melebar ke samping dari pada tumbuh ke atas.
Diskripsi buah : Daging buahnya relatif tebal dan cenderung berarir, diamond river bisa berbuah saat berumur 8-12 bulan untuk kelengkeng vegetatif, dan 2-3 tahun untuk kelengkeng generatif (berasal dari biji). Cocok di tanam di pot.
Gamabar. Kelengkeng Diamond River Kalimantan
2.10.2    Varietas Itoh
Lengkeng Itoh merupakan lengkeng dataran rendah yang dapat tumbuh dengan sangat baik di ketinggian 0-400 dpl. sedangkan wonogiri berada di ketinggian 100-300dpl. Adaptasi yang baik dari varietas lengkeng merupakan salah satu indikasi bahwa lengkeng memiliki potensi besar untuk dikembangkan di dataran rendah Indonesia. Bertambahnya jumlah penduduk yang diikuti oleh peningkatan kesejahteraan dan kesadaran masyarakat terhadap gizi akan mengarah pada peningkatan permintaan masyarakat terhadap buah-buahan. Berdasarkan data dari Dirjen Pertanian 2005, tercatat bahwa impor Kelengkeng yang masuk ke Indonesia sebanyak lebih kurang 20 ribu ton (150 miliar rupiah). Butuh perlakuan khusus seperti pemupukan Jawa.
Gambar. Kelengkeng varietas Itoh
2.10.3    Varietas Pingpong
Lengkeng varietas Pingpong dan Diamond River ini, menurut Edy Soesanto, dapat ditanam pada iklim basah, agak basah dan sedang, dengan curah hujan antara 1500 mm-3000 mm per tahun. Selain lengkeng Pingpong dan Diamond River, terdapat pula lengkeng varietas lainnya yang dapat beradaptasi pada iklim dataran rendah, yaitu: lengkeng Itoh atau Edaw. Jenis ini lebih dikenal dengan sebutan lengkeng Bangkok Super. Buah kelengkeng pingpong punya ukuran istimewa yaitu sebesar bola pingpong. Kelengkeng varietas pingpong berasal dari Vietnam didaerah sekitar delta sungai Mekong dan Vietnam bagian tenggara dikenal dengan nama Xuongcomvang. Seperti saudaranya kelengkeng jenis Diamond river, Kelengkeng pingpong ini merupakan tanaman asli daerah tropis. Hal inilah yang membedakan dengan Itoh (E-daw) yang merupakan tanaman subtropis.
Kelengkeng pingpong memilikiki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kelengkeng lain sehingga sangat ccocok untuk dibudidayakan. Selain bisa tumbuh di dataran rendah kelengkeng pingpong memiliki ukuran buah yang besar sebesar bola pingpong.
Gambar. Kelengkeng varietas Pimpong

2.10.4    Varietas Pungrai
Kelengkeng PuangRay ini berasal dari Thailand dan adaptif dataran rendah. Tingkat kelebatan buahnya jika dibandingkan dengan kelengkeng pingpong, kelengkeng puang ray ini lebih lebat.
Kelengkeng PuangRay juga mempunyai daging yang tebal,dan bijinya juga  kecil. Daging buah dari kelengkeng ini tidak berair seperti varietas 'Diamond River'.
Satu lagi kelebihan Kelengkeng PuangRay  pada umur setahun pascasambung sudah dapat berbuah. Sifat genjah itu didukung dengan frekuensi berbuah yang tinggi meski tanpa perlakuan khusus.
2.11          Tanaman Cempedak
2.11.1    Varietas Sumana dari Siguci.
kelebihan atau keunggulan Cempedak Sumana terletak pada rasa buah yang manis. Dengan warna kuning terang dan daging buah yang tebal. Selain itu, aromanya di saat matang, harum cukup tajam namun tidak memabukkan sebagaimana buah beraroma tajam lainnya. Biji didalamnya juga banyak menandakan buahnya yang banyak. Ditambah lagi, Cempedak Sumana juga dapat dengan mudah beradaptasi baik di dataran rendah maupun medium. “Dan yang paling menggeembirakan adalah, pohon ini bisa berbuah sepanjang tahun, jadi kalau cempedak lain tidak berproduksi, kita bisa tetap menjual.






2.12          Tanaman Alpukat
Gambar. Tanaman Alpukat
2.13          Tanaman Jambu Air
Adapun jenis dan varietas tanaman jambu air yang ada di UPT-BIH Medan adalah sebagai berikut:
2.13.1    Varietas Deli Hijau
Keungulan varietas jambu air ini adalah daya hasil (produktifitas) tinggi, dapat ditanam dalam pot, berbuah sepanjang tahun, rasa buah matang manis madu, daging buah renyah. Wilaya adaptasi tanaman ini adalah beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai menengah dengan ketinggian 0 – 500 m dpl. Penciri utama tanaman adalah warna buah matang hijau semburat merah, sebagian besar buah tidak berbiji.
Gambar. Jambu Air Varietas Deli Hijau
2.13.2    Varietas Kesuma Merah.
Keunggulan jambu air varietas Kesuma Merah adalah dapat berbuah sepanjang tahun, daya hasil (produktifitas) tinggi, dapat ditanam dalam pot, daging buah padat tidak berongga, empuk, rasa buah matang manis sekali. Serta wilayah adaptasinya adalah beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai menengah dengan ketinggian 0 – 500 m dpl. Perincian utama tanaman warna buah matang merah hati, bentuk buah seperti lonceng, kadang berlekuk/ berpinggang.
Gambar. Jambu Ait Varietas Kesuma Merah











BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1              Kesimpulan
Berdasarkan Studi lapang (fiel trip) yang telah dilaksanakan di Unit Pelaksnaan Teknis – Balai Induk Hortikultura (UPT-BIH) Medan, maka dapat diberikan kesimpulan:
  • UPT-BIH Medan, sebagai lembaga balai penelitian tanaman buah dan hortikulura dalam bidang pertanian ,telah melakukan perbanyakan dan penangkaran bibit-bibit unggul buah-buahan dan menerapkan sistem budidaya yang profesional dengan berbagai jenis tanaman buah.
  • Hampir semua tanaman buah yang dikoleksi oleh UPT-BIH Medan sudeh dilepas ke petani-petani buah di sumatera utara.
  • Bibit tanaman buah yang dihasilkan oleh UPT-BIH Medan sebagian besar dari perbanyakan vegetative yang berasal dari tanaman-tanaman unggul.
3.2       Saran
Dari uraian panjang yang sudah disampaikan didalam laporan ini maka dapat diberikas saran sebagai berikut:
§  Sebaiknya bibit buah-buahan yang dihasilkan UPT-BIH Medan di jual dengan harga yang tidak terlalu mahal supaya petani-petani buah dapat menggunakan bibit-bibit unggul dari UPT-BIH Medan.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar