MAHASISWA UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

Senin, 10 Agustus 2015

Mengenal Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada Tahap Dasar By Rizal Piltrans Silaban - 081365016540

Universitas HKBP Nommensen



PRAKTIKUM
ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
RIZAL PILTRANS SILABAN
NPM : 11710001


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2013


ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
A.           Defenisi Serangga
Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam"). Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi.  Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap.  Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi. Dimana dari ordo serangga yang ada dapat dilihat sebagai berikut, yaitu:
ORDO SERANGGA

ORDO ORTHOPTERA
o   Berasal dari kata orthos yang artinya”lurus” dan pteron artinya “sayap”.
o   Golongan serangga ini sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator.
o   Sewaktu istirahat sayap bagian belakangnya dilipat secara lurus dibawah sayap depan.
o   Sayap depan mempunyai ukuran lebih sempit daripada ukuran sayap belakang.
o   Alat mulut nimfa dan imagonya menggigit-mengunyah yang ditandai adanya labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya.
o   Tipe metamorfosis ordo ini adalah paurometabola yaitu terdiri dari 3stadia (telur-nimfa-imago).
Beberapa contoh serangga jenis ordo orthoptera :
a)      belalang kayu (Valanga nigricornis Burn.);
b)      belalang pedang (Sexava spp.);
ORDO HEMIPTERA
o    Hemi artinya “setengah” dan pteron artinya “sayap”. Beberapa jenis serangga dari ordo ini  pemakan tumbuhan dan adapula sebagai predator yang mengisap tubuh serangga lain.
o    serangga ini mempunyai ukuran tubuh yang besar serta sayap depannya mengalami modifikasi, yaitu setengah didaerah pangkal menebal, sebagiannya mirip selaput, dan syap belakang seperti selaput tipis.
o    Paurometabola merupakan tipe perkembangan hidup dari ordo ini yang terdiri dari 3 stadia yaitu telur > nimfa > imago.
o    Tipe mulut menusuk-mengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan stylet yang berfungsi sebagai alat pengisap. Nimfa dan imago merupakan stadium yang bisa merusak tanaman.
Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah :
a)      kepik buah jeruk (Rynchocoris poseidon Kirk);
b)      hama pengisap daun teh, kina, dan buah kakao (Helopeltis antonii);
ORDO HOMOPTERA
o   Homo artinya “sama” dan pteron artinya “sayap” serangga golongan ini mempunyai sayap depan bertekstur homogen.
o   Sebagian dari serangga ini mempunyai dua bentuk, yaitu serangga bersayap dan tidak bersayap.
o   Misalnya kutu daun (Aphis sp.) sejak menetas sampai dewasa tidak bersayap.
o   Namun bila populasinya tinggi sebagian serangga tadi membentuk sayap untuk memudahkan untuk berpindah habitat.
o   Tipe perkembangan hidup serangga ini adalah paurometabola (telur-nimfa-imago).
Jenis serangga ini, antara lain;
 a.       wereng coklat (Nilaparvta lugens);
       b.      wereng hijau (Nephotettix apicalis);
ORDO LEPIDOPTERA
o   Berasal dari kata lepidos “sisik” dan pteron artinya “sayap”. Tipe alat mulut dari ordo
o   lepidoptera menggigit-mengunyah tetapi pada imagonya bertipe mulut menghisap. Perkembangbiakannya bertipe “holometebola” (telur-larva-pupa-imago).
o   Larva sangat berpotensi sebagai  hama tanaman, sedangkan imagonya(kupu-kupu dan ngengat) hanya mengisap madu dari tanaman jenis bunga-bungaan. Sepasang sayapnya mirip membran yang dipenuhi sisik yang merupakan modifikasi dari rambut.
Yang termasuk jenis serangga dari ordo ini,antara lain
a)      ulat daun kubis (Plutella xyllostella);
b)      kupu-kupu pastur (Papilio memnon L);
ORDO COLEOPTERA
o  Coleos artinya “seludang” pteron “sayap”.
o  Tipe serangga ini memiliki sayap depan yang mengeras  dan tebal seperti seludang berfungsi untuk menutup sayap belakang dan bagian tubuh.
o  Sayap bagian belakang mempunyai struktur yang tipis. Perkembangbiakan ordo ini bertipe “holometabola” atau metamorfosis sempurna yang perkembangannya melalui stadia : telur – larva – kepompong (pupa) – dewasa (imago). 
o  Tipe alat mulut nyaris sama pada larva dan imago (menggigit-mengunyah) jenisnya bentuk tubuh yang beragam dan ukuran tubuhnya lebih besar dari jenis serangga lain.
o  Anggota-anggotanya sebagian sebagai pengganggu tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai pemangsa serangga jenis yang berbeda.
Serangga yang yang merusak tanaman, antara lain:
a)      kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros L.);
b)      kumbang daun kangkung, semangka, dan terung (Epilachna sp.);
ORDO DIPTERA
o  Di artinya “dua” dan pteron artinya “sayap” merupakan bangsa lalat, nyamuk meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid.                    
o  Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedangkan sayap belakang telah berubah menjadi halter yang multifungsi sebagai alat keseimbangan, untuk mengetahui arah angin, dan alat pendengaran.
o  Metamorfosisnya “holometabola” (telur-larva-kepompong –imago). Larva tidak punya tungkai, dan meyukai tempat yang lembab.
o  tipe mulutnya menggigit-mengunyah, sedangkan imago bertipe mulut menusuk-mengisap atau menjilat-mengisap.
Jenis serangga golongan ini, antara lain :
a)      lalat buah (Bactrocera sp.);
b)      lalat bibit kedelai (Agromyza phaseoli Tryon)
ORDO HYMENOPTERA
o  Ciri-ciri ordo Hymenoptera :
o  Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
o  Tipe mulut menggigit dan menjilat.
Contoh:
a)    Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia)
b)   Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang kayu)

B.            Tipe-Tipe Alat Mulut Serangga
1)      Tipe alat mulut menggigit-mengunyah terdiri dari :
§  Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
§  Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.
§  Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan.
§  Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.
§  Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.
§  Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.
Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera.
2)      Tipe alat mulut mengunyah-menghisap
§  Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana (Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu.
§  Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang ada di dalam bunga.
3)      Tipe alat mulut menjilat-mengisap
§  Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera).
§  Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah. 
§  Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum.
§  Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap, disebut labellum
4)      Tipe Alat Mulut-Mengisap
§  Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna.
§  Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen.
§  Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung.
5)      Tipe Alat Mulut Menusuk-Mengisap
§  Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera). 
§  Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi selongsong stilet
§  Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman. 
§  Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah.

C.           Gejala Serangan Hama Serangga
Bentuk Gejala serangan serangga hama diantaranya ditentukan oleh jenis hama dan tipe alat mulut dari serangga hama tersebut. Berikut ini adalah contoh gejala serangan serangga hama menurut ordo serangga.
Ø  Ordo Lepidoptera (kupu-kupu & ngengat)
Dari ordo ini yang banyak merusak tanaman adalah larvanya (ulat). Tipe alat mulut larva menggigit-mengunyah. Akibat serangannya ialah bagian organ tanaman hilang atau rusak, pertumbuhan tidak normal, bahkan dapat menimbulkan kematian tanaman atau bagian tanaman.
Ø  Ordo Hemiptera (kepik)
Tipe alat mulut ordo Hemiptera adalah menusuk-mengisap. Bagian tanaman yang diserang akan mengalami kehilangan cairan sel. Bekas tusukan bisa menimbulkan nekrosa (kematian jaringan tanaman).
Ø  Ordo Orthoptera (belalang)
Tipe alat mulut ordo Orthoptera adalah menggigit-mengunyah. Akibat serangan hama ordo ini ialah bagian organ tanaman, terutama daun, mengalami kerusakan, bolong-bolong sehingga kemampuan fotosintesis berkurang.
Ø  Ordo Thysanoptera (thrips)
Tipe alat mulut ordo Thysanoptera adalah memarut-mengisap atau menusuk-mengisap. Serangan sering diikuti dengan masuknya udara ke dalam sel-sel yang telah diisap cairannya, sehingga tampak berwarna putih seperti perak.
Ø  Ordo Homoptera (aphid)
Tipe alat mulut hama ordo Homoptera adalah menusuk-mengisap. Akibat serangan hama ini tanaman mengalami kehilangan cairan sel sehingga warna daun menguning. Pada serangan berat, tanaman tampak seperti terbakar.
Ø  Ordo Diptera (lalat)
Stadium hama yang banyak merugikan tanaman adalah larvanya. Larva ordo Diptera sering disebut belatung atau tempayak. Tipe alat mulut tempayak adalah menggigit-mengunyah. Umumnya tempayak menyerang tanaman dengan cara menggerek dan masuk ke bagian dalam tanaman, kemudian memakan bagian dalam tanaman tersebut. Akibat serangannya bisa menim-bulkan perubahan bentuk, pembusukan, atau pertumbuhan tanaman ter-hambat (kerdil).
Ø  Ordo Coleoptera (kumbang)
Tipe alat mulut ordo Coleoptera adalah menggigit-mengunyah. Akibat serangan hama ordo ini ialah bagian organ tanaman hilang atau mengalami kerusakan.
Gejala serangan khas beberapa serangga hama penting, dibahas pada Sub Pokok Bahasan: Serangga Hama Penting Tanaman Pertanian.

D.           Struktur Tubuh Serangga dan Serangga
Anatomi serangga betina:
A- Kepala (caput)   B- Dada (thorax)   C- Perut (abdomen)


1. antena
2.
ocelli (bawah)
3. ocelli (atas)
4.
mata majemuk
5. otak (
ganglia otak)
6. dada depan (
prothorax)
7.
pembuluh darah dorsal
8. saluran
trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
9. dada tengah (
mesothorax)
10. dada belakang (
metathorax)
11.
sayap depan
12. sayap belakang
13.
perut
14.
jantung
15.
ovarium
16. perut belakang (
usus, rektum, anus)
17. anus
18.
vagina
19. berkas
saraf (ganglia perut)
20.
saluran Malpighia
21.
tungkai dada
22. cakar pengait
23.
tarsus
24.
tibia
25.
femur
26.
trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29.
coxa
30. kelenjar ludah
31.
ganglion suboesophagus
32. mulut



Fungsi dari bagian struktur serangga:
1. Kepala mencakup:
Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit. Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
2. Dada (thorax)
Terdiri  atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax.
Pada masing-masing ruas terdapat sepasang kaki. Kaki insek memiliki banyak variasi bentuk sesuai dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
Pada setiap mesotoraks dan metatoraks terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
3. Perut (abdomen)
Memiliki 11 ruas atau beberapa ruas saja. Pada insek betina (belalang misalnya), bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya dan spirakel sebagai alat pernafasan (respirasi) serangga.
Beberapa pengetahuan ain yang perlu diketahui:
Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus. Sistem saraf tangga tali. Sistem pernafasan dengan sistem trakhea Sistem peredaran darah terbuka. Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
Tempat hidup di air tawar dan darat.
E.            Pola Perkembangan Serangga
Pola perkembangan serangga sebagai berikut:
1.      Metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola)
Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang melalui tahap telur yang menetas menjadi nimfa, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi imago (dewasa). Contoh hewan yg mengalami metamorfosis hemimetabola: kucing. ayam, belalang, kecoak, dan lain lainnya.
Contoh gambar:

2.      Metamorfosis sempurna (Homometabola)
Pada holometabola, larva sangat berbeda dengan dewasanya. Serangga yang melakukan holometabola melalui fase larva, kemudian memasuki fase tidak aktif yang disebut pupa, atau chrysalis, dan akhirnya menjadi dewasa (imago). Holometabola juga dikenal dengan metamorfosis sempurna. Urutan proses metamorfosis sempurna ialah telur–larva–pupa–imago (dewasa). Contoh hewan yg mengalami metamorfosis homometabola: kupu-kupu, katak, nyamuk, lalat, dan lain-lain.
F.            Cara Pengendalian Hama Serangga
Cara pengendalian serangga dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
a)         Pengendalian dengan undang-undang atau peraturan
Tindakan karantina adalah tindakan dari pemerintah untuk mencegah masuk atau tersebarnya organisme pengganggu tanaman berbahaya dengan berdasarkan pertaturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh peraturan tersebut adalah undang-undang no.2 tahun 1961 tentang pengeluaran dan pemasukan tanaman dan bibit tanaman yang merupakan landasan hukum pelaksanaan karantina tanaman di Indonesia. Berikut dicontohkan masuknya serangga hama dari suatu Negara ke Negara lain dan akhirnya menimbulkan kerusakan dan kerugian pada bidang pertanian adalah Penggerek buah, Anthonomus grandis (Coleoptera; Curculionidae), berasal dari Meksiko dan pertamakali terlihat kehadirannya di Amerika serikat pada tahun 1908. Sejak itu serangga hama ini merupakan perusak kapas yang paling ganas di Amerika Serikat.
b)        Pengendalian secara kultur teknik
Pada prinsipnya usaha yang termasuk dalam pengendalian secara kultur teknik ini adalah semua cara pengendalian dengan memanfaatkan lingkungan guna menekan populasi serangga hama. Usaha-usaha tersebut mencakup pengolahan tanah dan pengairan, pergiliran tanam, tumpang sari, pemupukan yang optimum, penanaman tanaman perangkap, sanitasi, pengaturan pola tanam, penggunaan mulsa, dan penggunaan varietas tahan.
c)      Pengendalian secara fisik dan mekanik
Untuk dapat menerapkan pengendalian secara fisik dan mekanik dengan baik, maka pengetahuan yang menyeluruh tentang biologi dan ekologi serangga hama perlu dimiliki terlebih dahulu. Hal itu perlu dilakukan mengingat setiap jenis serangga memiliki batas toleransi yang berbeda-beda terhadap faktor lingkungan fisik, seperti temperatur, kelembaban, bunyi, cahaya, dll. Tanpa pengetahuan yang lengkap tentang biologi dan ekologi suatu jenis hama, kemungkinan besar kita hanya mengeluarkan biaya, waktu dan tenaga yang besar tetapi serangga hama yang terbunuh atau tertangkap hanya sedikit.
d)      Pengendalian secara hayati
Pengendalian secara hayati adalah pengendalian serangga hama dengan cara biologi, yaitu dengan memanfaatkan musuh-musuh alami (agensia pengendali biologi), seperti predator, parasit dan pathogen. Pengendalian hayati dalam pengertian ekologi diartikan sebagai pengaturan populasi organisme dengan musuh-musuh alam sehingga kepadatan populasi organisme tersebut berada di bawah rata-ratanya dibandingkan bila tanpa pengendalian.
e)       Teknik Serangga Mandul
Prinsip dasar TSM adalah membunuh populassi serangga dengan serangga itu sendriri (autocidal technique). Teknik ini meliputi iradiasi terhadap koloni serangga vektor pada berbagai stadium dan kemudian secara periodik dilepas ke lapangan atau lokasi yang diperkirakan serangga vektor cukup potensial. Tingkat keberhasilan teknik ini dari perkawinan antara serangga mandul dan serangga fertil menjadi semakin besar dari generasi pertama ke generasi berikutnya. Apabila seekor betina hanya kawin satu kali, dalam perkawinan tersebut dengan serangga jantan yang mandul, maka keturunan tidak akan terbentuk. Serangga jantan mandul dilepas di lapangan dengan harapan bisa bersaing dengan jantan normal alam dalam berkopulasi dengan serangga betina. Serangga betina yang telah berkopulasi dengan jantan mandul dapat bertelur, tetapi telurnya tidak dapat menetas. Apabila pelepasan serangga jantan mandul dilakukan secara terus-menerus, maka populasi serangga di lokasi pelepasan menjadi sangat rendah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar