MAKALAH
TEKNIK
BUDIDAYA TANAMAN (TBT) OBAT & REMPAH
TANAMAN
BALIK ANGIN (M.recurvata Gage.)
Disusun
Oleh:
Rizal
Piltrans Silaban
11710001
Dosen
Pengasuh
(Ir.
Susana Tabah Trina S, MP)
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman
Balik angin (M.recurvata Gage.) merupakan jenis pohon teduhan, biasanya
ditemui di tempat-tempat terbuka di hutan primer dan di tempat-tempat berawa.
Tanaman ini biasanya ditemukan hingga ketinggian kurang lebih 500 m dpl. Tinggi
pohon tanaman ini mencapai 45 meter, ranting padat hingga berongga, berwarna
keputihan. Daun memerisai, panjang daun 21-55 cm, lebar daun 13-44 cm, pangkal
daun membulat-melebar, tepi daun memiliki kelenjar, permukaan atas daun gundul,
permukaan bawah daun gundul, keputihan, bertitik kelenjar rapat (Anonim, 2012).
Didalam
tubuh tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) terdapat senyawa-senyawa
kimia yang berguna bagi tubuh manusia yaitu senyawa flavonoida. Senyawa-senyawa
flavonoida adalah senyawa-senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon,
terdiri dari dua cincin benzena yang dihubungkan menjadi satu oleh rantai
linier yang terdiri dari tiga atom karbon (Manito, 1991). Menurut perkiraan,
kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan Balik angin
(M.recurvata Gage.) diubah menjadi flavonoida atau senyawa yang
berkaitan erat dengannya. Senyawa flavonoida terdapat pada semua bagian
tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar, bunga, buah dan
biji (Markham, 1988).
Secara
biologis, flavonoida memainkan peranan penting dalam penyerbukan pada tanaman
oleh serangga. Flavonoida memberikan kontribusi keindahan dan kesemarakan pada
bunga dan buah-buahan di alam. Sejumlah flavonoida mempunyai rasa pahit hingga
dapat bersifat menolak sejenis ulat tertentu (Sastrohamidjojo, 1996).
Dalam
tubuh manusia, flavonoida berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik
untuk pencegah kanker. Manfaat lain dari flavonoida antara lain untuk
melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti inflamasi,
mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik (Muhammad, 2011). Dalam dosis
kecil flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung, flavon terhidroksilasi
bekerja sebagai diuretik dan sebagai antioksidan pada lemak (Sirait, 2007).
Salah satu tumbuhan
yang terdapat di Indonesia dan dapat dijadikan obat adalah tumbuhan Balik Angin
(Macaranga recurvata Gage.). Tumbuhan ini merupakan salah satu spesies
dari macaranga. Daun dan kulit tumbuhan ini digunakan untuk pengobatan sakit
perut, diare dan disentri (Burkill, 1935).
Penelitian fitokimia
pernah dilakukan terhadap beberapa spesies macaranga. Beberapa senyawa yang
pernah diisolasi dari genus macaranga (euphorbiaceae) adalah Chromenoflavones
dari daun Macaranga Indica (Sultana, 1985), Prenylated flavonone dari
daun Macaranga Pleiostemona sebagai antibakteri (Schutz,1995),
Diterpenylated dan prenylated flavonoids dari Macaranga Denticulata sebagai
antioksidan (Sutthivaiyaki, 2002).
1.2 Manfaat Makalah
Adapun manfaat
makalah yang berjudul Tanaman Obat Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.)
adalah sebagai berikut:
·
Memberikan informasi bagi pembaca dan
masyarakat luas mengenai kegunaan tanaman Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.)
sebagai tanaman obat.
·
Untuk mengetahui cara-cara penggunaan
tanaman Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.) sebagai tanaman obat.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Tumbuhan Balik Angin
2.1.1 Morfologi Tumbuhan Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.)
Balik
angin (M.recurvata Gage.) merupakan jenis pohon teduhan, biasanya
ditemui di tempat-tempat terbuka di hutan primer dan di tempat-tempat berawa.
Tanaman ini biasanya ditemukan hingga ketinggian kurang lebih 500 m dpl. Tinggi
pohon tanaman ini mencapai 45 meter, ranting padat hingga berongga, berwarna
keputihan. Daun memerisai, panjang daun 21-55 cm, lebar daun 13-44 cm, pangkal
daun membulat-melebar, tepi daun memiliki kelenjar, permukaan atas daun gundul,
permukaan bawah daun gundul, keputihan, bertitik kelenjar rapat (Anonim, 2012).
Gambar.
Tanaman Balik Angin (Macaranga
recurvata Gage.)
2.1.2 Sistematika Tumbuhan Balik Angin (M. recurvata Gage.)
Sistematika
tumbuhan balik angin adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo :
Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Macaranga
Spesies : Macaranga recurvata Gage.
Nama Lokal : Balik angin
Tanaman ini dikoleksi hingga ketinggian kurang lebih
500 meter dibawah permukaan laut dan merupakan jenis pohon teduhan, biasanya
tanaman ini ditemukan pada tempat-tempat terbuka di hutan primer dan di
tempat-tempat berawa. Penyebaran tanaman ini di semenanjung Malaysia dan
Borneo. Di Borneo jenis tanaman ini dikoleksi di daerah Serawak, Brunei, Sabah,
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur (Anonim, 2012).
2.1.3
Manfaat Tumbuhan Balik Angin (M.
recurvata Gage.)
Daun dan kulit tumbuhan ini digunakan untuk pengobatan
sakit perut, diare dan disentri (Burkill, 1935).
2.2
Senyawa Flavonoida
Senyawa flavonoida adalah senyawa-senyawa polifenol
yang mempunyai 15 atom karbon, terdiri dari dua cincin benzena yang dihubungkan
menjadi satu oleh rantai linear yang terdiri dari tiga atom karbon. Kerangka
ini dapat ditullis sebagai C6-C3-C6. Jadi senyawa flavonoida adalah senyawa 1,3
diarilpropana, senyawa isoflavonoida adalah senyawa 1,2 biarilpropana, sedang
senyawa-senyawa neoflavonoida adalah senyawa 1,1 diarilpropana.
Istilah flavonoida dikenakan pada suatu golongan besar
senyawa yang yang berasal dari kelompok senyawa yang paling umum yaitu flavon.
Suatu jembatan oksigen terdapat diantara cincin A dalam kedudukan orto dan atom
karbon benzil yang terletak di sebelah cincin B membentuk cincin baari tipe
4-piron. Senyawa heterosiklik ini pada tingkat oksidasi yang berbeda terdapat
dalam kebanyakan tumbuhan. Flavon adalah bentuk yang mempunyai cincin C dengan
tingkat oksidasi yang paling rendah dan dianggap sebagai struktur induk dalam
nomenklatur kelompok senyawa ini (Manitto, 1992).
Gambar 2.1 Biosintesa hubungan antara jenis monomer flavonoida
dari alur asetat-malonat dan alur sikimat
Menurut perkiraan,
kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan diubah
menjadi flavonoida atau senyawa yang berkaitan erat dengannya. Flavonoida
terdapat dalam semua tumbuhan hijau. Flavonoida terdapat pada semua bagian
tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar, bunga, buah dan
biji.
Semua varian flavonoida saling berkaitan karena alur
biosintesis yang sama, yang memasukkan prazat dari alur sikimat dan asetat
malonat. Flavonoida pertama dihasilkan segera setelah kedua alur tersebut
bertemu. Flavonoida yang dianggap pertama kali terbentuk pada biosintesis
adalah khalkkon dan semua bentuk lain diturunkan darinya melalui berbagai alur
(Markham, 1988).
Dalam tubuh manusia, flavonoida berfungsi sebagai
antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat lain lain
flavonoida adalah melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C,
antiinflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai anti bioktik (Muhammad,
2011). Dalam dosis kecil flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung,
hesperidin mempengaruhi pembuluh darah kapiler, flavon terhidroksilasi bekerja
sebagai diuretik dan antioksidan pada lemak. Kegunaan flavonoida pada tumbuhan
adalah untuk menarik serangga yang membantu proses penyerbukan, membantu
menarik perhatian binatang yang membantu penyebaran biji (Sirait, 2007).
2.2.1
Struktur Dasar Senyawa Flavonoida
Senyawa flavonoida adalah senyawa yang mengandung C15
terdiri atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan karbon. Struktur
dasar flavonoida dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Dasar Flavonoida
(Sastrohamidjojo, 1996).
2.2.2
Klasifikasi Senyawa Flavonoida
Flavonoida biasanya terdapat sebagai flavonoida
O-glikosida. Pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida atau lebih
terikat pada satu gula atau lebih dengan ikatan hemimasetal yang tak tahan
asam. Pengaruh glikosilasi menyebabkan flavonoida menjadi kurang reaktif dan
lebih mudah larut dalam air. Glukosa merupakan gula yang paling umum terlibat
walaupun galaktosa, ramnosa, xilosa dan arabinosa juga sering ditemukan.
Gula dapat juga terikat pada atom karbon flavonoida
dan dalam hal ini gula tersebut terikat langsung pada inti benzena dengan suatu
ikatan karbon-karbon yang tahan asam. Glikosida yang demikian disebut
C-glikosida. Jenis gula yang terlibat lebih sedikit dibandingkan dengan gula
pada O-glikosida.
Flavonoida sulfat adalah golongan flavonoida lain yang
mudah larut dalam air. Senyawa ini mengandung satu ion sulfat atau lebih yang
terikat pada hidroksi fenol atau gula. Secara teknis senyawa ini sebenarnya
bisulfat karena terdapat sebagai garam yaitu flavon-O-SO3K. Banyak yang berupa
glikosida bisulfat, bagian bisulfat terikat pada hidroksil fenol yang mana saja
yang masih bebas atau pada suatu gula.
Biflavonoida merupakan flavonoida dimer. Flavonoida
yang biasanya terlibat adalah flavon dan flavanon yang secara biosintesis
mempunyai pola oksigenasi yang sederhana dan ikatan antar flavonoida berupa
ikatan karbon-karbon atau ikatan eter. Monomer flavonoida yang digabungkan
menjadi biflavonoida dapat berjenis sama atau berbeda, dan letak ikatannya
berbeda-beda. Banyak sifat fisika dan kimia biflavnoida menyerupai sifat
monoflavonoida pembentuknya dan akibatnya kadang-kadang biflavonoida sukar
dikenali. Biflavonoida jarang ditemukan sebagai glikosida.
Sejumlah aglikon flavonoida mempunyai atom karbon
asimetrik dengan demikian dapat menunjukkan keaktifan optik (yaitu memutar
cahaya terpolarisasi-datar). Yang termasuk dalam golongan flavonoida ini adalah
flavanon, dihidroflavonol, katekin, pterokarpan, rotenoid dan beberapa
biflavonoida (Markham, 1988).
Menurut Harbone (1996), dikenal sekitar sepuluh kelas
flavonoida, dimana semua flavonoida menurut strukturnya merupakan turunan
senyawa induk flavon dan memiliki sifat tertentu yaitu:
Tabel 2.1 Sifat golongan flavonoida
2.3 Bagian Tanaman yang Digunakan dan Cara
Penggunaannya
2.3.1 Bagian Tanaman yang Digunakan
Tanaman Balik
angin (M.recurvata Gage.) yang digunakan sebagai obat adalah bagian
daun, batang dan akar tanaman. Ketiga bagian ini dapat digunakan karena banyak mengandung
senyawa flavonoida terutama pada bagian daun. Dimana senyawa flavonoida sangat
baik di dalam tubuh manusia, flavonoida berfungsi sebagai antioksidan sehingga
sangat baik untuk pencegah kanker. Manfaat lain dari flavonoida antara lain
untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti
inflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik (Muhammad, 2011).
Dalam dosis kecil flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung, flavon
terhidroksilasi bekerja sebagai diuretik dan sebagai antioksidan pada lemak
(Sirait, 2007). Serta dapat menyembuhkan beberapa penyakit diantaranya sakit perut,
diare dan disentri (Burkill, 1935).
2.3.2 Cara Penggunaannya
Cara menggunakan
tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) ini untuk pengobatan yaitu
dengan cara merebus daun, batang, dan
akar tanaman. Namun, sebelum bagian tanaman sirebus baiknya dibersihkan
terlebih dahulu diair yang mengalir. Bagian tanaman direbus sampai air mendidih
dan air rebusan berubah menjadi merah. Setelah air berubah warna merah biarkan
air tersebut sampai dingin. Selanjutnya air rebusan Balik angin (M.recurvata
Gage.) ini dapat dikomsumsi bagi orang yang mengalami sakit perut, diare
dan disentri. Dosisnya adalah 50 ml 3 kali sehari. Bila tidak sanggup untuk
meminum dapat dicampur dengan air putih untuk mengurangi rasa pait. Untuk
anak-anak dapat dikurangi dosisnya.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat dimuat pada makalah tanaman obat tanaman Balik angin (M.recurvata
Gage.) ini adalah:
·
Bagian tanaman Balik angin (M.recurvata
Gage.) banyak mengandung senyawa flavonoida yang bagus bagi kesehatan tubuh
menusia.
·
Tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.)
dapat digunakan sebagai pencegah penyakit seperti kanker dan penambah daya
tahan tubuh seperti meningkatkan efektivitas Vitamin C serta dapat mengobati
sakit perut, diare dan disentri.
·
Selain sebagai tanaman obat, tanaman Balik
angin (M.recurvata Gage.) dapat juga digunakan sebagai tanaman penghias
rumah.
3.2 Saran
Adapun
saran yang dapat diberikan yaitu disarankan untuk mengkomsumsi tanaman obat ini
secara teratur setiap hari. Hal ini dikarenakan tanaman obat ini bukanlah obat
instan yang sekali makan langsung sembuh. Jadi dibutuhkan kesabaran dan
ketekunan dalam penggunaan obat herbal ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2012.Macaranga recurvata Gage.www.nationaalherbarium.nl/ma
cmalborneo/ Macaranga20recurvata.
Blattner, F.R., Weising, K., Banfer, G., Maschwitz,
U., Fiala, B., 2001. “Molecular analysis of phylogenetic relationships among
Myrmecophytic Macaranga species (Euphorbiaceae)”. Mol. Phylogen. Evol.
Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid
I, Yayasan Sarana Wanajaya, Jakarta.
Manito, S. 1991. Ekstraksi
Kimia Tumbuhan Balik angin (M.recurvata
Gage.. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Markham,K.R.1988.Cara Mengidentifikasi Flavonoida.Terjemahan
Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB Press.
Muhammad,A.2011.Sarang Semut dan Buah Merah
Pembasmi Ragam Penyakit Ganas.Jakarta:Laksana
Sastrohamidjojo,H.1985.Kromatografi. Edisi
Pertama.Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Schutz,B.1995.Prenylated Flavanones from Leaves
of Macaranga Pleiostemona. Phytochemistry,vol.40,No.4,pp.1273-1277
Sultana,S.1986.Chromenoflavones from Macaranga Indica.
Phytochemistry,vol.25,No.4,pp.953-954
Sutthivaiyakit,S. 2002. Diterpenylated and
Prenylated Flavonoids from Macaranga denticulata.Tetrahedron58,3619-3622
Tidak ada komentar:
Posting Komentar