MAHASISWA UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

Sabtu, 16 Mei 2015

MAKALAH TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN BALIK ANGIN (M.recurvata Gage.) - BY RIZAL PILTRANS SILABAN



MAKALAH
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN (TBT) OBAT & REMPAH
TANAMAN BALIK ANGIN (M.recurvata Gage.)


Disusun Oleh:
Rizal Piltrans Silaban
11710001

Dosen Pengasuh

(Ir. Susana Tabah Trina S, MP)

 

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN 
2015






BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) merupakan jenis pohon teduhan, biasanya ditemui di tempat-tempat terbuka di hutan primer dan di tempat-tempat berawa. Tanaman ini biasanya ditemukan hingga ketinggian kurang lebih 500 m dpl. Tinggi pohon tanaman ini mencapai 45 meter, ranting padat hingga berongga, berwarna keputihan. Daun memerisai, panjang daun 21-55 cm, lebar daun 13-44 cm, pangkal daun membulat-melebar, tepi daun memiliki kelenjar, permukaan atas daun gundul, permukaan bawah daun gundul, keputihan, bertitik kelenjar rapat (Anonim, 2012).
Didalam tubuh tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) terdapat senyawa-senyawa kimia yang berguna bagi tubuh manusia yaitu senyawa flavonoida. Senyawa-senyawa flavonoida adalah senyawa-senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon, terdiri dari dua cincin benzena yang dihubungkan menjadi satu oleh rantai linier yang terdiri dari tiga atom karbon (Manito, 1991). Menurut perkiraan, kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan Balik angin (M.recurvata Gage.) diubah menjadi flavonoida atau senyawa yang berkaitan erat dengannya. Senyawa flavonoida terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar, bunga, buah dan biji (Markham, 1988).
Secara biologis, flavonoida memainkan peranan penting dalam penyerbukan pada tanaman oleh serangga. Flavonoida memberikan kontribusi keindahan dan kesemarakan pada bunga dan buah-buahan di alam. Sejumlah flavonoida mempunyai rasa pahit hingga dapat bersifat menolak sejenis ulat tertentu (Sastrohamidjojo, 1996).
Dalam tubuh manusia, flavonoida berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegah kanker. Manfaat lain dari flavonoida antara lain untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti inflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik (Muhammad, 2011). Dalam dosis kecil flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung, flavon terhidroksilasi bekerja sebagai diuretik dan sebagai antioksidan pada lemak (Sirait, 2007).
Salah satu tumbuhan yang terdapat di Indonesia dan dapat dijadikan obat adalah tumbuhan Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.). Tumbuhan ini merupakan salah satu spesies dari macaranga. Daun dan kulit tumbuhan ini digunakan untuk pengobatan sakit perut, diare dan disentri (Burkill, 1935).
Penelitian fitokimia pernah dilakukan terhadap beberapa spesies macaranga. Beberapa senyawa yang pernah diisolasi dari genus macaranga (euphorbiaceae) adalah Chromenoflavones dari daun Macaranga Indica (Sultana, 1985), Prenylated flavonone dari daun Macaranga Pleiostemona sebagai antibakteri (Schutz,1995), Diterpenylated dan prenylated flavonoids dari Macaranga Denticulata sebagai antioksidan (Sutthivaiyaki, 2002).
1.2       Manfaat Makalah
            Adapun manfaat makalah yang berjudul Tanaman Obat Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.) adalah sebagai berikut:
·         Memberikan informasi bagi pembaca dan masyarakat luas mengenai kegunaan tanaman Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.) sebagai tanaman obat.
·         Untuk mengetahui cara-cara penggunaan tanaman Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.) sebagai tanaman obat.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Tumbuhan Balik Angin
2.1.1    Morfologi Tumbuhan Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.)
Balik angin (M.recurvata Gage.) merupakan jenis pohon teduhan, biasanya ditemui di tempat-tempat terbuka di hutan primer dan di tempat-tempat berawa. Tanaman ini biasanya ditemukan hingga ketinggian kurang lebih 500 m dpl. Tinggi pohon tanaman ini mencapai 45 meter, ranting padat hingga berongga, berwarna keputihan. Daun memerisai, panjang daun 21-55 cm, lebar daun 13-44 cm, pangkal daun membulat-melebar, tepi daun memiliki kelenjar, permukaan atas daun gundul, permukaan bawah daun gundul, keputihan, bertitik kelenjar rapat (Anonim, 2012).
Gambar. Tanaman Balik Angin (Macaranga recurvata Gage.)
2.1.2    Sistematika Tumbuhan Balik Angin (M. recurvata Gage.)
Sistematika tumbuhan balik angin adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Class                : Dicotyledoneae
Ordo                : Euphorbiales
Family             : Euphorbiaceae
Genus              : Macaranga
Spesies            : Macaranga recurvata Gage.
Nama Lokal    : Balik angin
Tanaman ini dikoleksi hingga ketinggian kurang lebih 500 meter dibawah permukaan laut dan merupakan jenis pohon teduhan, biasanya tanaman ini ditemukan pada tempat-tempat terbuka di hutan primer dan di tempat-tempat berawa. Penyebaran tanaman ini di semenanjung Malaysia dan Borneo. Di Borneo jenis tanaman ini dikoleksi di daerah Serawak, Brunei, Sabah, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur (Anonim, 2012).
2.1.3    Manfaat Tumbuhan Balik Angin (M. recurvata Gage.)
Daun dan kulit tumbuhan ini digunakan untuk pengobatan sakit perut, diare dan disentri (Burkill, 1935).
2.2       Senyawa Flavonoida
Senyawa flavonoida adalah senyawa-senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon, terdiri dari dua cincin benzena yang dihubungkan menjadi satu oleh rantai linear yang terdiri dari tiga atom karbon. Kerangka ini dapat ditullis sebagai C6-C3-C6. Jadi senyawa flavonoida adalah senyawa 1,3 diarilpropana, senyawa isoflavonoida adalah senyawa 1,2 biarilpropana, sedang senyawa-senyawa neoflavonoida adalah senyawa 1,1 diarilpropana.
Istilah flavonoida dikenakan pada suatu golongan besar senyawa yang yang berasal dari kelompok senyawa yang paling umum yaitu flavon. Suatu jembatan oksigen terdapat diantara cincin A dalam kedudukan orto dan atom karbon benzil yang terletak di sebelah cincin B membentuk cincin baari tipe 4-piron. Senyawa heterosiklik ini pada tingkat oksidasi yang berbeda terdapat dalam kebanyakan tumbuhan. Flavon adalah bentuk yang mempunyai cincin C dengan tingkat oksidasi yang paling rendah dan dianggap sebagai struktur induk dalam nomenklatur kelompok senyawa ini (Manitto, 1992).
Gambar 2.1 Biosintesa hubungan antara jenis monomer flavonoida dari alur asetat-malonat dan alur sikimat
Menurut perkiraan, kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan diubah menjadi flavonoida atau senyawa yang berkaitan erat dengannya. Flavonoida terdapat dalam semua tumbuhan hijau. Flavonoida terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar, bunga, buah dan biji.
Semua varian flavonoida saling berkaitan karena alur biosintesis yang sama, yang memasukkan prazat dari alur sikimat dan asetat malonat. Flavonoida pertama dihasilkan segera setelah kedua alur tersebut bertemu. Flavonoida yang dianggap pertama kali terbentuk pada biosintesis adalah khalkkon dan semua bentuk lain diturunkan darinya melalui berbagai alur (Markham, 1988).
Dalam tubuh manusia, flavonoida berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat lain lain flavonoida adalah melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antiinflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai anti bioktik (Muhammad, 2011). Dalam dosis kecil flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung, hesperidin mempengaruhi pembuluh darah kapiler, flavon terhidroksilasi bekerja sebagai diuretik dan antioksidan pada lemak. Kegunaan flavonoida pada tumbuhan adalah untuk menarik serangga yang membantu proses penyerbukan, membantu menarik perhatian binatang yang membantu penyebaran biji (Sirait, 2007).
2.2.1    Struktur Dasar Senyawa Flavonoida
Senyawa flavonoida adalah senyawa yang mengandung C15 terdiri atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan karbon. Struktur dasar flavonoida dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Dasar Flavonoida
(Sastrohamidjojo, 1996).
2.2.2    Klasifikasi Senyawa Flavonoida
Flavonoida biasanya terdapat sebagai flavonoida O-glikosida. Pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida atau lebih terikat pada satu gula atau lebih dengan ikatan hemimasetal yang tak tahan asam. Pengaruh glikosilasi menyebabkan flavonoida menjadi kurang reaktif dan lebih mudah larut dalam air. Glukosa merupakan gula yang paling umum terlibat walaupun galaktosa, ramnosa, xilosa dan arabinosa juga sering ditemukan.
Gula dapat juga terikat pada atom karbon flavonoida dan dalam hal ini gula tersebut terikat langsung pada inti benzena dengan suatu ikatan karbon-karbon yang tahan asam. Glikosida yang demikian disebut C-glikosida. Jenis gula yang terlibat lebih sedikit dibandingkan dengan gula pada O-glikosida.
Flavonoida sulfat adalah golongan flavonoida lain yang mudah larut dalam air. Senyawa ini mengandung satu ion sulfat atau lebih yang terikat pada hidroksi fenol atau gula. Secara teknis senyawa ini sebenarnya bisulfat karena terdapat sebagai garam yaitu flavon-O-SO3K. Banyak yang berupa glikosida bisulfat, bagian bisulfat terikat pada hidroksil fenol yang mana saja yang masih bebas atau pada suatu gula.
Biflavonoida merupakan flavonoida dimer. Flavonoida yang biasanya terlibat adalah flavon dan flavanon yang secara biosintesis mempunyai pola oksigenasi yang sederhana dan ikatan antar flavonoida berupa ikatan karbon-karbon atau ikatan eter. Monomer flavonoida yang digabungkan menjadi biflavonoida dapat berjenis sama atau berbeda, dan letak ikatannya berbeda-beda. Banyak sifat fisika dan kimia biflavnoida menyerupai sifat monoflavonoida pembentuknya dan akibatnya kadang-kadang biflavonoida sukar dikenali. Biflavonoida jarang ditemukan sebagai glikosida.
Sejumlah aglikon flavonoida mempunyai atom karbon asimetrik dengan demikian dapat menunjukkan keaktifan optik (yaitu memutar cahaya terpolarisasi-datar). Yang termasuk dalam golongan flavonoida ini adalah flavanon, dihidroflavonol, katekin, pterokarpan, rotenoid dan beberapa biflavonoida (Markham, 1988).
Menurut Harbone (1996), dikenal sekitar sepuluh kelas flavonoida, dimana semua flavonoida menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk flavon dan memiliki sifat tertentu yaitu:
Tabel 2.1 Sifat golongan flavonoida




2.3       Bagian Tanaman yang Digunakan dan Cara Penggunaannya
2.3.1    Bagian Tanaman yang Digunakan
            Tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) yang digunakan sebagai obat adalah bagian daun, batang dan akar tanaman. Ketiga bagian ini  dapat digunakan karena banyak mengandung senyawa flavonoida terutama pada bagian daun. Dimana senyawa flavonoida sangat baik di dalam tubuh manusia, flavonoida berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegah kanker. Manfaat lain dari flavonoida antara lain untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti inflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik (Muhammad, 2011). Dalam dosis kecil flavon bekerja sebagai stimulan pada jantung, flavon terhidroksilasi bekerja sebagai diuretik dan sebagai antioksidan pada lemak (Sirait, 2007). Serta dapat menyembuhkan beberapa penyakit diantaranya sakit perut, diare dan disentri (Burkill, 1935).
2.3.2    Cara Penggunaannya
            Cara menggunakan tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) ini untuk pengobatan yaitu dengan cara  merebus daun, batang, dan akar tanaman. Namun, sebelum bagian tanaman sirebus baiknya dibersihkan terlebih dahulu diair yang mengalir. Bagian tanaman direbus sampai air mendidih dan air rebusan berubah menjadi merah. Setelah air berubah warna merah biarkan air tersebut sampai dingin. Selanjutnya air rebusan Balik angin (M.recurvata Gage.) ini dapat dikomsumsi bagi orang yang mengalami sakit perut, diare dan disentri. Dosisnya adalah 50 ml 3 kali sehari. Bila tidak sanggup untuk meminum dapat dicampur dengan air putih untuk mengurangi rasa pait. Untuk anak-anak dapat dikurangi dosisnya.








BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1       Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang dapat dimuat pada makalah tanaman obat tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) ini adalah:
·         Bagian tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) banyak mengandung senyawa flavonoida yang bagus bagi kesehatan tubuh menusia.
·         Tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) dapat digunakan sebagai pencegah penyakit seperti kanker dan penambah daya tahan tubuh seperti meningkatkan efektivitas Vitamin C serta dapat mengobati sakit perut, diare dan disentri.
·         Selain sebagai tanaman obat, tanaman Balik angin (M.recurvata Gage.) dapat juga digunakan sebagai tanaman penghias rumah.
3.2       Saran
            Adapun saran yang dapat diberikan yaitu disarankan untuk mengkomsumsi tanaman obat ini secara teratur setiap hari. Hal ini dikarenakan tanaman obat ini bukanlah obat instan yang sekali makan langsung sembuh. Jadi dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam penggunaan obat herbal ini.














DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Macaranga recurvata Gage.www.nationaalherbarium.nl/ma cmalborneo/ Macaranga20recurvata.
Blattner, F.R., Weising, K., Banfer, G., Maschwitz, U., Fiala, B., 2001. “Molecular analysis of phylogenetic relationships among Myrmecophytic Macaranga species (Euphorbiaceae)”. Mol. Phylogen. Evol.
Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid I, Yayasan Sarana Wanajaya, Jakarta.
Manito, S. 1991. Ekstraksi Kimia Tumbuhan Balik angin (M.recurvata Gage.. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Markham,K.R.1988.Cara Mengidentifikasi Flavonoida.Terjemahan Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB Press.
Muhammad,A.2011.Sarang Semut dan Buah Merah Pembasmi Ragam Penyakit Ganas.Jakarta:Laksana
Sastrohamidjojo,H.1985.Kromatografi. Edisi Pertama.Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Schutz,B.1995.Prenylated Flavanones from Leaves of Macaranga Pleiostemona. Phytochemistry,vol.40,No.4,pp.1273-1277
Sultana,S.1986.Chromenoflavones from Macaranga Indica. Phytochemistry,vol.25,No.4,pp.953-954
Sutthivaiyakit,S. 2002. Diterpenylated and Prenylated Flavonoids from Macaranga denticulata.Tetrahedron58,3619-3622
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar